Banyak kebijakan Pembangunan di daerah terkontaminasi oleh cita-cita opportunisme dan kepentingan segelintir orang yang berupaya mengeruk keuntungan demi kepentingan pribadi ataupun kelompok kepentingannya. Belum lagi ambisi membangun daerah dengan kaidah otorisasi Otda yang menyimpang dari tujuan utama dilaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat sehingga cenderung dilakukan secara instan, ingin cepat berhasil dan tidak mempertimbangkan dampak bencana yang mungkin akan timbul bagi generasi mendatang. Kerusakan alam dan lingkungan dianggap sebagai resiko dinamika pembangunan begitu bombastis hanya untuk memenuhi idealisme pembangunan imaginasi kepemimpinan politik lokal dan peningkatan pendapatan (royalti) daerah.
Kebijakan pembangunan dibuat sedemikian rupa hingga keluar dari norma-norma ideal untuk membangun wilayah. Siapakah pembuat kebijakan itu ? Sebuah pertanyaan sederhana yang harus dijawab dengan berbagai alasan pembenar untuk merangkai kata-kata bijak sebagai pembenar terhadap kesalahan eksplorasi SDA dan Lingkungan yang dilakukan demi mencapai harapan ideal kebijakan pembangunan daerah.
N A R C I S - memang !!? Tatanan landscape berubah total akibat konversi lahan perkebunan, pertambangan dan illegal logging. Kebijakan pembangunan lebih mengarah pada ajang pemenuhan ambisi pembangunan demi kepentingan sesaat, yaitu perolehan PAD dengan tameng kesejahteraan rakyat. Sungguh LUAR BIASA menetapkan sebuah kebijakan pembangunan seperti itu. Tidak adakah alternatif lain untuk dipertimbangkan sehingga harus perlu membombardir alam hingga mengupas bumi yang sudah tua ini makin peot (mupeng) / rusak hanya sekedar untuk meningkatkan PAD dan pembangunan daerah yang hanya akan dinikmati oleh segelintir orang saja tanpa memikirkan dampaknya bagi masyarakat lainnya karena ambisi kebijakan yang salah kaprah. Dampaknya…jelas bukan tanggungjawab pembuat kebijakannya, karena mereka dipilih (Pilkada/ Pemilu) cuma untuk membuat keputusan (kebijakan) selama 5 tahun saja. Lalu, kebijakan pembangunan itu dibuat untuk siapa ? Untuk kesejahteraan rakyat atau untuk menyengsarakan rakyat ? Apakah rakyat menikmati hasilnya ? Atau untuk kepentingan pribadi dan orang lain (oknum tertentu) yang menikmatinya ? Kalau kondisi di daerah sudah seperti ini, lalu pembangunan ini untuk siapa ? Kok rakyat harus menerima dampaknya. Jangan katakan rakyat adalah sebagai penanggung beban resiko pembangunan , tanpa ada rakyat kemana pemerintah harus berjalan.
TRAGIS…TRAGIS…TRAGIS...!!!? Kerusakan alam dan lingkungan sesungguhnya bisa dicegah dari awal, kalau semua insan penyelenggara Pemerintahan sebagai institusi pembuat kebijakan pembangunan membuat kebijakan yang mempertimbangkan berbagai resiko yang mungkin timbul sebagai akibat eksplorasi yang dilakukan terhadap Alam dan Lingkungan untuk tujuan pembangunan. Penetapan skala prioritas pembangunan dengan mengefisiensi dan mengefektifkan seluruh potensi yang ada sesungguhnya dapat saja dilakukan. Namun, semua itu akan terwujud apabila dari hati nurani kita sudah terdoktrinkan untuk selalu menjaga dan melestarikan Alam dan Lingkungan tanpa harus mengorbankannya untuk tujuan sesaat (instan). Selama ini, masalah kerusakan lingkungan dan dampaknya bagi rakyat hanya dibahas dalam forum-forum tertentu yang notabene hanya berfungsi diatas kertas saja atau menjadi sebuah wacana yang layak untuk diperbincangkan.Tidak cuma berkata (diskusi) saja yang diharapkan..bukan sekedar Seminar, Sarasehan, Diskusi Panel, Forum Komunikasi ato hal-hal yang bersifat TALK Less saja yang harus dilakukan, tapi lebih pada ACTION ato tindakan yang harus segera kita lakukan untuk menyelamatkan BUMI yang kita cintai ini. Benahi Alam dan Lingkungan untuk menunjang kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat…!!! Lakukan sekarang juga ACTION Anda, Mereka, Kita, Saya..Lakukan itu SEKARANG !!!? Atau masa depan Bumi ini akan hancur (KIAMAT) karena ulah kita. Mari ubah cara pandang kita, karena kebijakan itu hanyalah hasil pola pikir manusia…bukan sesuatu yang SAKLEK, saatnya berubah ke arah yang lebih baik. Mari dukung semangat juang untuk benahi Alam dan Lingkungan Kita, Jadikan niat dan tekad kita untuk membangun Negeri Indonesia Tercinta yang berwawasan lingkungan. Satukan langkah dan lakukan sekarang. Bumi untuk Rakyat, Bumi untuk generasi mendatang.
Take simple action for save the Earth,No more Takless, do it for Now...
TOLAK.. Calon Pemimpin yang TIDAK Pro Lingkungan,
TOLAK.. Calon Anggota Legeslatif yang ACUH Tak ACUH pada kerusakan Alam,
TOLAK.. Undang-Undang Pengerusakan Bumi.
TOLAK.. Kapitalis OtDa yang halalkan segala cara merusak alam dan lingkungan
No comments:
Post a Comment
Silakan berikan comment sepanjang artikel yang anda baca sesuai dengan visi anda tentang Save Our Nature for The Earth