January 25, 2009

Catatan Sejarah Serdadu Operasi Seroja Yang Hampir Terlupakan Part 1

OPERASI SEROJA - TIMOR TIMUR
"One Upon a Time of Blue Jean Souldier"




S I S W O J O
NRP. 410379
Kapten INF. (Purnawirawan)



Saya Siswojo adalah anggota dari Ton I Kompi MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD yang berkedudukan di Singosari – Jawa Timur.
07 Oktober 1975, Sebagai anggota Ton I Kompi MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD dan jajarannya diperintahkan berangkat tugas operasi SEROJA Timor Timur berangkat pada Gelombang I dengan menggunakan Kapal KRI Wakolo dan KRI Nuburi. Perjalanan tugas operasi tersebut ditempuh melalui laut selama 1 (satu) minggu dan mendarat di Pelabuhan Atapupu, Atambua – Nusa Tenggara Timur. Setelah mendarat di lokasi tersebut kami diperintahkan untuk beristirahat selama 1 (satu) minggu, dan setelah itu kami diperintahkan untuk mengumpulkan seluruh perlengkapan yang berbau militer kecuali senjata dan bergerak sebagai sukarelawan (The Blue Jean Soldier). Setelah itu saya dalam bertugas di Peleton I Kompi MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD mendapatkan perintah diperbantukan (BP) ke Tim Operasi SUSI Kopassandha dibawah pimpinan Mayor Inf. Yunus Sufiyah. Induk pasukan MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD, Yonif 507 dan Yonif 527 menyerang Maliana hingga Bobonaro, sedangkan Tim Tuti dan pasukan Marinir menyerang Benteng Batugade.

Nopember 1975, Bersama Tim Operasi SUSI Grup I Kopassandha dibawah pimpinan Mayor Inf. Yunus Sufiyah, 1 (satu) Kompi SLT, 1 (satu) peleton Zipur Armed beserta MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD kami diperintahkan untuk menyerang Benteng Balibo dan berhasil menguasai obyek tersebut. Setelah Benteng Balibo dapat dikuasai dan diduduki Tim Operasi SUSI Kopassandha maka kami diperintahkan kembali untuk menyerang Markas Kavaleri Fretilin di Atsabai dan berhasil menguasai serta menduduki markas tersebut bertepatan dengan kedatangan pasukan dari Batalyon Diponegoro. Tim Operasi SUSI Grup I Kopassandha diperintahkan untuk melanjutkan perjalanan menuju Cailacu untuk perpindahan pasukan ke Baucau dengan menggunakan kapal KRI Teluk Langsa dan mendarat di Pelabuhan Laga dengan Tank Amphibi Marinir untuk merebut Kota Baucau. Setelah Kota Baucau dapat dikuasai maka penyerangan dilanjutkan untuk merebut bandara udara Baucau. Januari 1976, Setelah Bandara Baucau dapat dikuasai maka selanjutnya Tim Operasi SUSI Grup I Kopassandha diperintahkan kembali ke Kota Dilli dengan menggunakan KRI Martadinata untuk menyerang dan merebut Kota Dilli bersama-sama dengan Tim TUTI yang dipimpin oleh Mayor Inf. Tarub, Grup I Kopassandha Tim A yang dipimpin oleh Kapten Inf. Luhut Panjaitan dan Tim B yang dipimpin oleh Kapten Inf. Kirbiantoro, Grup II Kopassandha - Kartosuro yang dipimpin oleh Kapten Inf. Muhidin serta bersama Kostrad Batalyon 330, Batalyon 328, Batalyon 327, Batalyon 501 dan Batalyon 502. Setelah Kota Dilli dapat dikuasai, selanjutnya Tim Operasi SUSI Grup I Kopassandha diperintahkan kembali ke Jawa dan saya yang termasuk ke dalam Ton I Kompi MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD diserahterimakan pada Tim Operasi TUTI bersama-sama bertahan di Kota Dilli sambil menunggu pasukan datang untuk menduduki kota tersebut.



Februari 1976, Saya bersama Ton I Kompi MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD diperintahkan bergabung dengan Tim Operasi TUTI dan Grup II Kopassandha – Kartosuro, Batalyon 405, Batalyon 406 dan Batalyon 407 berangkat untuk menyerang Kota Ailiu. Setelah Kota Ailiu dapat dikuasi dan pasukan lainnya datang, selanjutnya kami bersama Tim TUTI dan Grup II Kopassandha - Kartosuro diperintahkan kembali ke home base di Kota Dilli. Sesampainya di Kota Dilli , selanjutnya dengan Tim Operasi TUTI kembali ke Jawa, dan selang tak berapa lama Grup II Kopassandha - Kartosuro juga ditarik kembali untuk pulang ke Jawa. Selanjutnya, Saya bersama Ton I Kompi MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD dikembalikan ke induk pasukan dengan pesawat Helikopter menuju Bobonaro. Selama kembali ke induk pasukan, yaitu MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD maka tugas kami dilanjutkan dengan tugas pos pengawasan dan penjagaan di wilayah Gunung Meja. Saat bertugas               di pos pengawasan dan penjagaan wilayah Gunung Meja tersebut, saya banyak bertemu dengan rekan-rekan dari Batalyon 623 yang kebetulan kedudukan batalyonnya berdampingan dengan Ton I Kompi MORBE 120 DENBANPUR BRIGIF II KTD–AD sampai berakhirnya Operasi SEROJA dan pulang ke Jawa.

Tahun 1977, Saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan SECABA di Rindam VIII/ Brawijaya - Malang. Tahun 1978, Selesai mengikuti pendidikan SECABA, saya langsung dipindahkan ke KODAM IX/ Udayana pada Batalyon Infanteri 745/ BS. di Timor Timur. 10 Agustus 1978, Peresmian Batalyon Infanteri 745/ BS. dilaksanakan di Kota Singaraja – Bali dan resmi bermarkas di Kota Baucau – Timor Timur dan dipimpin oleh Mayor Inf. Theo Syafi’i. Tahun 1982, Setelah bertugas selama 3 (tiga) tahun di Ton I Kompi B Batalyon Infanteri 745/ BS. maka selanjutnya saya dipindahkan ke KODAM VIII/ Brawijaya sebagai BATIH SECABA di Rindam VIII/ Brawijaya - Malang. Tahun 1984, Saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan SECAPA Angkatan – XIII di Lembang - Kota Bandung. Tahun 1985, Selesai mengikuti pendidikan SECAPA saya dipindahkan ke KODAM VI/ Tanjungpura dan ditugaskan di Batalyon Infanteri 623/BWU sebagai Komandan Ton III Kompi B. Tahun 1987, Saya dipindahkan ke Rindam VI / Tanjungpura sebagai Komandan Ton I Demplat. Tahun 1990, Saya dipindahkan ke Koramil 1007-03 Banjar Barat – Banjarmasin sebagai Danramil Banjar Barat. Tahun 1995, Saya dipindahkan ke Pasiter Kodim 1007 – Banjarmasin. Tahun 1996, Saya dipindahkan kembali ke Koramil 1007-03 Banjar Barat – Banjarmasin sebagai Danramil Banjar Barat. Tahun 1999, Saya dipindahkan ke Perwira Seksi Teritorial KOREM 101/Antasari– Banjarmasin. Tahun 2002, Saya memasuki masa pensiun dengan pangkat terakhir Kapten Infanteri TNI AD, dan berhasil dengan segala kebanggaan dapat membahagiakan keluarga dan Istri tercinta Munfa'atin dengan berkah ALLAH SWT atas kelulusan anak kami Dudy Bagus Prasetyo, AP. mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor, Kab. Sumedang - Jawa Barat pada tahun 1997 untuk meneruskan perjuangan kami sebagai ABDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA yang tercinta. 




Inilah karya saya untuk Bangsa, Negara dan Keluarga yang dapat saya persembahkan sepanjang karier perjuangan di lingkungan TNI-AD. Bukan pujian, penghargaan ataupun hal lainnya yang ingin diperoleh. Cukup, besarkanlah NKRI ini dengan jiwa Patriotisme dan semangat juang yang tinggi agar perjuangan kami tidak sia-sia. 

2 comments:

  1. MOHON INFO NO TLP BAPAK SISWOJO,CERITA DI TIMTIM tersebut sama dengan cerita ayah saya dari brigif II denbanpur sebagai pasukan blue jeans soldier.ayah saya bernama Almahdi darma disastra waktu ayah saya berangkat ke timtim kami bermukim di asrama meling di lawang.menurut ayah saya bapk siswojo juga bermukim di asrama yang sama.ayah saya ingin menghubungi bapak siswojo sebagai teman seperjuangan dulu,tlg hubungi saya fajar dwi di 081313449405. trimakasih

    ReplyDelete
  2. Kapten Inf. (Purn.) SISWOYO - 082153552770 mudahan bisa saling reunian sesama satu leting SEROJA I, mas...salam kami untuk Anda sekeluarga.

    ReplyDelete

Silakan berikan comment sepanjang artikel yang anda baca sesuai dengan visi anda tentang Save Our Nature for The Earth